Hay
pengunjung yang terhormat, ternyata kertas itu pertama kali di temukan di
China, Tercatat dalam sejarah adalah peradaban China yang menyumbangkan
kertas bagi Dunia.
yang menemukan kertas dari bahan bambu yang
mudah didapat di seantero China pada tahun 101 Masehi.
Penemuan
ini akhirnya menyebar ke Jepang dan Korea seiring menyebarnya bangsa-bangsa
China ke timur dan berkembangnya peradaban di kawasan itu meskipun pada awalnya
cara pembuatan kertas merupakan hal yang sangat rahasia.
Pada akhirnya, teknik
pembuatan kertas tersebut jatuh ketangan orang-orang Arab pada masa Abbasiyah
terutama setelah kalahnya pasukan Dinasti Tang dalam Pertempuran Sungai Talas
pada tahun 751 Masehi dimana para tawanan-tawanan perang mengajarkan cara pembuatan
kertas kepada orang-orang Arab sehingga dizaman Abbasiyah, muncullah
pusat-pusat industri kertas baik di Baghdad maupun Samarkand dan kota-kota
industri lainnya, kemudian menyebar ke Italia dan India lalu Eropa khususnya
setelah
Perang
Salib dan jatuhnya Grenada dari bangsa Moor ke tangan orang-orang Spanyol serta
ke seluruh dunia. Penemu bahan kertas Ts’ai Lun besar kemungkinan sebuah nama
yang asing kedengaran di kuping pembaca. Menimbang betapa penting penemuannya,
amatlah mengherankan orang-orang Barat meremehkannya begitu saja. Tidak sedikit
ensiklopedia besar tak mencantumkan namanya barang sepatah pun. Ini sungguh
keterlaluan. Ditilik dari sudut arti penting kegunaan kertas amat langkanya
Ts’ai Lun disebut-sebut bisa menimbulkan sangkaan jangan-jangan Ts’ai Lun
sebuah figur tak menentu dan tidak bisa dipercaya ada atau tidaknya. Tetapi,
penyelidikan seksama membuktikan dengan mutlak jelas bahwa Ts’ai Lun itu
benar-benar ada dan bukan sejenis jin dalam dongeng. Dia seorang pegawai negeri
pada pengadilan kerajaan yang di tahun 105 M mempersembahkan contoh kertas
kepada Kaisar Ho Ti.
Catatan-catatan
Cina menyebut –sesudah dia disepak– Ts’ai Lun mandi bersih-bersih, mengenakan
gaunnya yang terindah, lantas meneguk racun. Penggunaan kertas meluas di
seluruh Cina pada abad ke-2, dan dalam beberapa abad saja Cina sudah sanggup
mengekspor kertas ke negara-negara Asia. Lama sekali Cina merahasiakan cara
pembikinan kertas ini. Di tahun 751, apa lacur, beberapa tenaga ahli pembikin
kertas tertawan oleh orang-orang Arab sehingga dalam tempo singkat kertas sudah
diprodusir di Bagdad dan Sarmarkand. Teknik pembikinan kertas menyebar ke
seluruh dunia Arab dan baru di abad ke-12 orang-orang Eropa belajar teknik ini.
Sesudah itulah pemakaian kertas mulai berkembang luas dan sesudah Gutenberg
menemukan mesin cetak modern, kertas menggantikan kedudukan kulit kambing sebagai
sarana tulis-menulis di Barat.
Kini
penggunaan kertas begitu umumnya sehingga tak seorang pun sanggup membayangkan
bagaimana bentuk dunia tanpa kertas. Di Cina sebelum penemuan Ts’ai Lun umumnya
buku dibuat dari bambu. Keruan saja buku macam itu terlampau berat dan kikuk.
Memang ada juga buku yang dibuat dari sutera tetapi harganya amat mahal buat
umum. Sedangkan di Barat –sebelum ada kertas– buku ditulis di atas kulit
kambing atau lembu. Material ini sebagai pengganti papyrus yang digemari oleh
orang-orang Yunani, Romawi dan Mesir. Baik kulit maupun papyrus bukan saja
termasuk barang langka tetapi juga harga sulit terjangkau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar