Rabu, 13 November 2013

KATALOGISASI DI PERPUSTAKAAN SSEKOLAH
            Dalam menunjang kegiatan belajar mengajar disekolah, perpustakaan sekolah berupaya menyediakan sumber-sumber informasi pengetahuan. Karena dengan tersedianya sumber informasi tersebut siswa, guru dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dengan cara membaca, melihat maupun mendengarkan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah.
            Sesuai dengan perkembanagn jaman, dewasa ini bentuk-bentuk sumber  informasi itu tidankya berupa barang cetak semata, seperti buku, koran, surat kabar dan sejenisnya.
             Jenis-jenis tersebut sekarang sudah banyak yang  dialih mediakan, seperti CD, Plasdisk, film dan sejenisnya. Mengingat beragamnya  bentuk dari sumber informasi yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah tersebut akan  mempengaruhi kecepatan dan ketepan bagi petugas maupun penggunanya untuk  menemukan kembali sumber informasi yang dibutuhkannya.
            Berangkat dari hal tersebut di atas agar mudah penempatan serta  penemuan kembali sumber informasi yang dimilki perpustakaan, sumber informasi  yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah harus dikelola dengan cara mengolahnya terlebih dulu.
            Perlu diketahui sumber informasi yang dimiliki oleh perpustakaan sebelum disajikan untuk dipinjamkan kepada pemakai perpustakaan, koleski tersebut harus diolah dengan cara melakukan iventarisasi bahan pustaka dengan member register buku, membuatkan label dan katalogisasi bahan pustaka.
1. Katalog
            Katalog adalah suatu daftar yang disusun dengan tujuan tertentu, misalnya: katalog barang, catalog penerbit katalog perpustakaan, katalog pameran dan sebagainya. Katalog perpustakaan merupakan daftar buku atau bahan pustaka bentuk yang lain.
            Dalam katalog ini dibuat tentang nama pengarang, judul buku, edisi, cetakan, kota terbit, penerbit dan tahun terbit. Dengan katalog perpustakaan ini pengguna perpustakaan dapat memperoleh sumber informasi yang dimiliki oleh perpustakaan.

2. Katalogisasi
            Katalogisasi atau pengkatalogan merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh seorang pustakawan atau petugas perpustakaan menyusun dan membuat kartu katalog .
Ada dua macam kegiatan pembuatan katalog, yaitu:
a. katalogisasi subyek
 yakni menampilkan subyek buku berupa tajuk subyek dan notasi klasifikasi,
b. katalogisasi deskriptif
 yakni menampilkan entri utama dari sebuah buku, terdiri atas tajuk entri utama dan deskripsi bibliografi.
B. Tujuan dan fungsi katalog
            Tujuan dari pembuatan katalog perpustakaan adalah untuk membantu pengguna perpustakaan untuk menemukan sumber informasi yang dimiliki oleh perpustakaan. Selain itu katalog perpustakaan merupakan wakil dokumen yang berisikan sumber informasi yang dimiliki oleh perpustakaan itu berada.
Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa pembuatan catalog perpustakaan pengguna dengan mudah.
1. memungkin seseorang mememukan sebuah buku yang diketahui berdasarkan :
a. pengarang
b. judul atau
c. subyek
2. menunjukan buku yang dimiliki perpustakaan :
a. oleh pengarang tertentu
b. berdasarkan subyek tertentu, atau
c. dalam jenis literature tertentu
3. Membantu dalam pemilihan buku :
a. berdasarkan edisinya
b. berdasarkan karakternya
Sedangkan fungsi dari pembuatan katalog perpustakaan pada umumnya adalah:
 1. Sebagai alat pengumpul atau “assembling list”, yang fungsinya mencatat, mendaftar atau mengumpulkan setiap koleksi yang ada di perpustakaan dibawah entri-entrinya

2. Sebagai alat pencari atau penelusur (“finding list”), yang membimbing pemakai untuk mencari dan menelusuri koleksi yang dicari dibawah entri-entri dari koleksi atau karya tersebut.
 3. Sumber yang memberikan alternatif pilihan karya .
 4. Memberikan petunjuk dimana buku disusun dalan rak
 5. Sumber penyusunan bibliografis
 Dari tujuan dan fungsi inilah nampak betapa pentingnya katalog perpustakaan,karena katalog merupakan kunci bagi koleksi suatu perpustakaan.
C. Macam, sistem dan susunan katalog.
 Ada beberapa macam katalog yang digunakan pada perpustakaan, umumnya
kita mengenal 3 macam katalog, yaitu:
 1. Katalog kartu (card catalog) Materi Disajikan Pada Diklat Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Bagi Guru dan Pengelola
Katalog kartu yang tebuat dari kertas manila yang agak tebal dari pada kertas HVS, kartu ini memiliki ukuran 12,5 x 7,5 cm. Selanjutnya kartu katalog kartu ini disimpan dalam laci-laci katalog dan disusun secara alfabetis pengarang (katalog pengarang), alfabetis subyek (katalog subyek) maupun urutan klasifikasi (katalog selflist) .
 2. Katalog berkas (sheaf catalog), adalah katalog yang berupa lembaran lepas, disatukan dengan penjepit khusus. Setiap lembar memuat satu entri, dan setiap penjepit berisi 500 – 600 lembar atau slip. Ukuran katalog berkas ini 12,5 x 20 cm.
 3. Katalog buku (book catalog), adalah katalog tercetak dalam bentuk buku, yang masing-masing halamannya memuat sejumlah entri.
 4. Katalog elektrik, adalah katalog dalam bentuk file di komputer katalog ini mudah diakses untuk penelusuran atau pencarian ulang.
 5. Katalog terpasang, yaitu katalog yang entri-entri disusun dalam komputer dengan menggunakan database tertentu  Dari beberapa macam katalog tersebut diatas, ada keuntungan dan kelemahannya
 masing-masing, suatu contoh katalog kartu mepunyai keuntungan :
 a. Tidak mudah hilang, karena tidak mudah dibawa-bawa seperti katalog buku atau berkas.
 b. Mudah menggunakannya
 c. Luwes, karena dengan mudah kita dapat menyisipkan kartu-kartu baru.
 d. Mudah dalam menggandakan entri-entrinya
 e. Mudah dibuatkan petunjuk-petunjuknya (guide card)
 Kelemahan katalog kartu antara lain:
a. Katalog kartu sangat tergantung pada tempat, sehingga bila jumlahnya  sampai melebihi kapasitas laci katalog akan menimbulkan kesulitan  dalam menggunakannya.
 b. Katalog kartu tidak bisa dibawa kemana-mana.
 Adapun sistem katalog yang dipakai di perpustakaan ada beberapa sistem yakni: Materi Disajikan Pada Diklat Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Bagi Guru dan Pengelola
1.      Sistem katalog abjad (alphabetical catalog), pada sistem ini katalog-katalog pengarang, judul, dan subyek disusun menurut urutan abjad
Dari sistem ini dibagi lagi menjadi dua yaitu:
 1.1. Sistem katalog kamus (dictionary catalog), suatu sistem dimana katalogkatalog-katalog pengarang, judul dan subyek disusun dalam satu jajaran menurut abjad (alphabetical order)
 1.2. Sistem katalog terbagi (divided catalog), biasanya sistem ini disusun menurut dua jajaran secara abjad, yaitu satu jajaran menurut entri subyeknya , satu jajaran menurut entri pengarang dan entri judul secara abjad pula.
 2. Sistem katalog klasifikasi (calssified catalog), sistem katalog ini biasanya disebut juga katalog sistematis, dimana katalog disusun menjadi tiga jajaran, yaitu:
 2.1 Jajaran katalog pengarang-judul yang disusun menurut abjad
 2.2 Jajaran katalog subyek yang disusun menurut urutan klasifikasi sebagai entri yang diutamakan
 2.3 Jajaran katalog indeks subyek yang disusun menurut abjad
D. Deskripsi katalog
1. Pengertian
            Yang dimaksud dengan deskripsi katalog adalah keterangan yang terdapat dalam tubuh katalog dimulai dari judul sampai dengan informasi daerah jejakan. Pada umunnya katalog yang digunakan di dunia ini termasuk perpustakaan-perpustakaan yang ada di Indonesia mengacu ketentuan dari  AACR (Anglo American Cataloging Rules) edisi 2.
Aturan pengkatalogan ini memberikan 3 tingkatan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi perpustakaan, Hal ini didasari karena adanya perbedaan kepentingan perpustakaan dengan pemakai jasa perpustakaan.

            Sesuai dengan perkembangan jaman dan perkembangan perpustakaan di dunia, sekarang bukan hanya perpustakaan umum saja yang membutuhkan perkembangan teknologi , namun sekarang sudah mewabah ke perpustakaan sekolah-sekolah, terutama terhadap sekolah yang sudah di unggulkan yang sangat membutuhkan pusat informasi  terutama di dalam perpustakaan.

            Jadi, sudah saatnya sekolah-sekolah menerapkan sistem katalogisasi untuk menunjang kebutuhan dalam perpustakaan tersebut.