library cafe, inovasi cerdas dan mencerdaskan.
Banyak
yang memprediksi kalau dunia perpustakaan sedang memasuki masa suram, dan bisa
jadi buku-buku karya para penulis hebat pun hanya berselimutkan debu di atas
rak kayu yang semakin hari semakin usang dan lapuk. Eksistensi perpustakaan
harus jatuh bangun bersaing dengan derasnya perkembangan internet.
Pelajar
dan mahasiswa yang selama ini menjadi pengunjung setia perpustakaan lebih
tertarik untuk pergi ke warnet ketika mencari referensi untuk pembuatan karya
tulis atau makalahnya ketimbang datang ke perpustakaan. Padahal tidak jarang
dari niat mencari referensi tersebut malah berubah menjadi kegiatan copy –
paste. Sisi kemudahan sering menjadi alasan orang untuk lebih baik datang ke
warnet di banding ke perpustakaan.
Sisi
lain dari kebiasaan pelajar atau mahasiswa adalah betah kumpul-kumpul sambil
nongkrong di tempat yang dirasa nyaman. isi inilah yang kemudian oleh beberapa
orang dilihat sebagai peluang, peluang diantara bisnis dan menumbuhkan kembali
semangat menghabiskan waktu di perpustakaan.
Library
Cafe, merupakan sebuah kombinasi dari perpustakaan dan kafe. Dengan kombinasi
ini perpustakaan tidak lagi menjadi tempat yang terkesan kaku, serius, dan
menjemukan. Begitu juga dengan kafe, tidak lagi hanya sekedar untuk minum
secangkir capucino sambil ngobrol-ngobrol apalagi melamun..
Kombinasi
library cafe adalah sebuah inovasi yang dapat menjadi alternatif bagi siapapun
yang mau nongkrong tapi bermanfaat. Beberapa tempat yang yang sudah menerapkan
konsep ini adalah :
·
The U Coffe – Bistro & Library,
Jl. Tanjung Duren Barat I NO. 12 Jakarta Barat
·
Kineruku – Rumah Buku, Jl.
Hegarmanah 52, Bandung
· Kafe buku Pekanbaru, Sukajadi, Jalan Mangga no 54.
·
ZOE – Cafe & Library, Jl.
Margonda Raya, Depok – Jawa Barat
Faktor
terpenting yang harus diperhatikan oleh para pengelola library cafe antara lain
:
Kenyamanan,
ini adalah sesuatu yang mutlak. Dengan kondisi yang nyaman siapapun akan merasa
bahwa dirinya dihargai dan dihormati. Tidak sedikit orang yang rela membayar
lebih untuk mendapatkan kenyamanan. Kenyamanan bisa dimulai dari kondisi
kemanan, udara yang sejuk tapi tidak menyebabkan iritasi,lingkungan yang
bersih, dan tidak bising.Dalam strategi bisnis, nyaman bisa diartikan bahwa
Library Cafe harus bisa menjadi rumah kedua bagi orang-orang.
Fasilitas,
jadikan library cafe yang dikelola memiliki fasilitas yang lengkap. Perhatikan
hal-hal yang sepertinya sepele tapi sebetulnya penting, seperti tersedianya
terminal listrik yang cukup bagi pengunjung yang ingin mengisi ulang baterai
gadget nya. Tidak ada salahnya jika dilengkapi dengan koneksi internet nirkabel
(Wi-fi), karena dapat menunjang kebutuhan pengunjung yang datang untuk
mengerjakan tugas.
Katalog
dan Citarasa Menu, unsur kafetaria tetap harus bisa menjadi andalan tambahan.
Dengan banyaknya pilihan menu dengan rasa yang lezat dan nikmat dan tidak
terlalu lama dalam penyajian, orang akan semakin merasa puas. Ini juga
meminimalisir kesan bahwa orang datang hanya untuk membayar kenyamanan,
meskipun memang itu bagin dari benar adanya.
Koleksi
Buku. Untuk memperbanyak koleksi buku memang dibutuhkan modal yang tidak
sedikit, tapi bagaimanapun ini bisa menjadi bahan pertimbangan orang untuk
datang kembali atau mempromosikannya lewat obrolan-obrolan. Semakin lengkap
koleksi buku yang tersedia akan semakin menghadirkan banyak pilihan bagi
siapapun yang ingin mendapatkan banyak pengetahuan.
Bagiamana,
tertarik untuk membuka usaha model Library Cafe ?, selamat berinovasi, inovasi
yang cerdas dan juga mencerdaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar